02 Februari, 2014

Kisah Dua Orang Trader (2)

Trader kedua di dalam cerita kita adalah James. James juga ingin
memperdagangkan S&P 500 Futures. Latar belakangnya sedikit berbeda dengan Ned.
James telah menghabiskan 4 tahun terakhir bekerja di Chicago Mercantile Exchange
dimana S&P 500 Futures diperdagangkan.tetapi James bukan merupakan seorang
trader di CME. Dia telah bekerja keras dari level terbawah. Dulunya, ia bekerja pada
sebuah firma retail komoditas sebagai operator telepon. Pekerjaannya adalah
menempatkan perintah beli dan jual kepada kostumer menggunakan sinyal tangan.
Dari hari pertama ia bekerja disana, James selalu ingin menjadi seorang trader.
Dia tau dia tidak memmiliki cukup uang untuk membeli kursi di dalam bursa (yang
berharga sekitar USD 200.000). dia berpikir bahwa kesempatan terbaiknya untuk
menjadi seorang trader adalah dengan mempelajari apa saja yang dia bisa melalui
berbagai macam trader dan orang lain yang berada di lantai perdagangan, dan lalu
menjadi trader independen dimana ia tidak harus memiliki kursiny asendiri.
James menghabiskan sebanayk mungkin waktunya untuk mempelajari
bagaimana orang-orang di dalam bisnis komoditas menghasilkan uang. Dia yakin
bahwa ada semacam teknik spesifik yang digunakan oleh orang-prang yang benarbenar
berhasil. Dia sangat tahu, sebagaimana orang lain juga tahu, bahwa 80-90%
trader mengalami kerugian. Dia berusaha sangat keras untuk mempelajari bagaimana
mencapai kesuksesan pada saat dia menjalani trading secara independen. Dia ingin
memulai trading secepat mungkin.
James berambisi untuk bertemu trader sukses sebanyak mungkin (baik yang
independen maupun yang bukan). Ia beruntung karena bisa menemui orang-orang
sukses tersebut di arena trading dan berbagai macam kantor di Chicago Mercantile
Exchange. Dia berpendapat apabila ia bisa mengetahuia apa yang sebenarnya
dilakukan trader sukses, dia bisa mencontoh cara trading mereka. Dia menghabiskan
semua waktu luangnya berbicara kepada berbagai macam trader yang ditemuinya dan
berusaha mencari tahu rahasia kesuksesan mereka.
Dia belajar banyak. Dia belajar segala macam metode teknik yang berbedabeda
yang digunakan oleh trader independen maupun yang bukan. James tidak pernah
melakukan transaksi trading di dalam hidupnya. Tapi semakin banyak ia berbicara
kepada bermacam trader, ia semakin percaya diri. Dia yakin dengan pengalaman
tersebut ia bisa mendapatkan apa saja yang ia perlukan untuk menjadi trader
independen yang sukses. Tapi dia masih membutuhkan satu pelajaran yang penting.

Ned mulai trading. Dia mulai dengan USD 15.000 di rekeningnya dan
memutuskan dia hanya akan memainkan satu account pada saat itu sampai dia yakin
dia telah bisa menguasai account tersebut. Semuanya berjalan lancar pada awalnya.
Trading pertamanya menghasilkan 320 poin (USD 800 sebelum dipotong komisi).
Tentu saja Ned merasa percaya diri dengan awal yang baik ini. Sayangnya, segala
hal menjadi berbalik dari titik ini.
Dalam keempat trading berikutnya, ia rugi. Masalahnya adalah Ned memiliki
keuntungan yang baik dalam 2 dari 4 perdagangan tersebut, tetapi dia tidak mau
mengambilnya karena dia masih ingin mencari lebih banyak dari yang ditawarkan
pasar saat itu. Jadi, di dalam minggu pertamanya, kebalikan dari membuat
keuntungan kecil atau keseimbangan dengan 4 perdagangan tersebut, ia malah
mengalama kerugian dari modal awal USD 800-nya dan bahkan kerugian tersebut
bertambah USD 1200. Hal ini membuat Ned sangat frustasi dan bingung. Tentu saja
ia harus melakukan segalanya dengan lebih baik apabila ia ingin berhasil dalam
bisnis ini. Tapi jangan khawatir, ini masih minggu pertama. Tentu saja ia tidak
langsung berhasil dalam minggu pertamanya di dalam bisnis percetakan.
Minggu berikutnya dimulai sama seperti minggu pertamanya. Perdagangan
pertamanya (pada hari senin) mengalami keuntungan 280 poin (USD 700), tapi
setelah itu penurunan dimulai kembali. Ned memulai perdagangan berikutnya pada
hari Selasa di minggu itu. Dia masuk ke pasar dan mendapat keuntungan sebesar 120
poin. Ned tahu bila ia bisa mencapai 200 poin dalam perdagangan ini, dia bisa
mencapai titik seimbang. Sehingga itulah yang berusaha ia capai dalam
perdagangannya. Dia membuat tujuan untuk keluar dari pasar dengan keuntungan
200 poin. Masalahnya adalah pasar hanya memberinya keuntungan 150 poin dan
Ned tidak menggunakan stop order untuk mengunci keuntungan atau setidaknya
menghentikan kerugiannya. Ia sangat ingin mendapatkan keuntungan 200 poin
tersebut sehingga ia bisa menutup kerugiannya, tapi pasar bergerak kearah
sebaliknya dan tidak hanya ia kehilangan 150 poin keuntungan yang ditawarkan,
tetapi ia juga kehilangan modal awalnya saat pasar aakhirnya mencapai titik stop
order-nya. Ned mengalami kerugian sebesar USD 400 pada perdagangannya kali itu.
Sekarang Ned merasa sangat frustasi. Duduk dimejanya, dia hampir
melempar gelas kopinya ke dinding. Untungnya dia tidak jadi melakukan tersebut
karena hal tersebut tidak akan memperbaiki kerugiannya. Tetapi tetap saja, Ned
merasa sangat frustasi dan membutuhkan solusi untuk memperbaiki keadannya.
Salah satu hal yang sangat penting adalah anda harus membuat tujuan harian,
mingguan, dan bulanan untuk diri anda sendiri............. (bersambung ke posting selanjutnya)

Ebook : Rahasia Trading Bebas Emosi
mirror download (4shared) : http://www.4shared.com/office/3-dJ0W7lce/Rahasia_Menuju_Trading_Bebas_E.html
pass : trader09.blogspot


Tidak ada komentar:

Posting Komentar